Menjelang malam final pertandingan turnamen bola voli Piala Bupati Tuban 2017, yang akan digelar nanti malam, pukul 20.00 di lapangan Bahagia Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, pihak penyelenggara acara telah mempersiapkan hiburan dangdut untuk menghibur masyarakat yang datang, Minggu (12/11/2017).
Kecamatan Bangilan bisa dibilang mujur. Pasalnya dalam rangka hari jadi Tuban yang ke-724, Kecamatan Bangilan mampu menyabet empat penghargaan level kabupaten.
Komunitas Slankers Bulu, Kabupaten Tuban telah merayakan ulang tahun yang ke 7, tempat hari ini, Minggu (12/11/2017). Dalam merayakan ulang tahunnya, pengagum musik band Slank itu melakukan serangkaian acara, di antaranya tanam pohon.
Masyarakat Tuban kini telah memiliki tempat wisata baru. Tempat wisata baru tersebut berada di Desa Ngino, Kecamatan Semanding, namanya Sendang Asmoro.
Memasuki akhir tahun, musim penghujan yang hampir merata diseluruh daerah Kabupaten Tuban mengakibatkan sejumlah petani dan perajang tembakau di Desa Tluwe, Kecamatan Soko mulai khawatir akan hasil usahanya.
Memasuki musim tanam, jumlah masyarakat yang menggadaikan barang atau nasabah yang melakukan transaksi di PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuban di Jalan Lukman Hakim, Tuban mengalami peningkatan.
Operator Minyak dan Gas Bumi (Migas) Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) membuat kerja bakti bersih pantai Tuban bersama Pemkab Tuban, Mangroove Center, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Muspika Palang, Muspika Jenu, dan juga kepala desa yang ada di Kecamatan Jenu dan Kecamatan Palang.
Putus cinta itu sakit rasanya. Sangat sakit sampai-sampai terciptalah lirik lagu bahwa lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati. Tidak jarang putus hubungan dengan kekasih bisa menyebabkan depresi bahkan sakit jantung. Terlebih, depresi karena patah hati seringkali berujung pada usaha bunuh diri pada anak-anak muda.
Puluhan warga yang berasal dari Desa Wadung, Kecamatan Soko, kabupaten Tuban nampak mengantre di halaman kantor unit BRI Soko, Kamis (9/11/2017).
Belum lama ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhula) bukan sekedar mematikan api pada daerah yang terbakar. Oleh karena itu, Siti berpesan kepada semua elemen untuk terus menerus rajin dalam bekerja dan mengikuti tentang apa yang terjadi dilapangan serta diharapkan lebih sensitif lagi.
