
Reporter: Moch. Nur Rofiq
blokTuban.com - Petani di sekitar jalur pipa minyak Lapangan Banyu Urip, Kabupaten Tuban, kini pelan-pelan melepas ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia. Melalui sebuah program kolaborasi, mereka berhasil menerapkan pertanian alami yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menguatkan sinergi dalam menjaga keamanan aset vital negara. Pencapaian ini dipaparkan dalam kegiatan Temu Tani di Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, pada Selasa (19/8).
Sejumlah petani, mengenakan kaus putih bertuliskan "Bebarengan Urip Ayem lan Aman", tampak antusias saat mempraktikkan pembuatan pestisida nabati. Mereka berjongkok di atas rumput, meracik bahan-bahan alami seperti pepaya hijau dan dedaunan. Proses ini menjadi bagian dari program yang diinisiasi oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan Kabupaten Tuban.
Selama 6 minggu terakhir, para petani dari enam desa, yaitu Cendoro, Trutup, Kepohagung, Sumurjalak, Banjaragung, dan Sawahan, telah dilatih membuat pestisida nabati. Hasilnya, mereka merasakan dampak positif yang signifikan.
"Selain hemat, hasil panennya lebih baik," kata Yafid, petani dari Desa Cendoro, Kecamatan Palang.
Yafid menyebut, peningkatan keuntungan setelah menggunakan pestisida nabati bisa mencapai 20 hingga 30 persen, sementara biaya produksi untuk pestisida dapat dihemat hingga 50 persen.
Selain manfaat ekonomi, program ini juga memperkuat kolaborasi antara petani, relawan, dan petugas keamanan dalam menjaga keselamatan jalur pipa minyak Lapangan Banyu Urip.
"Kami merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab. Jalur pipa ini adalah bagian dari tanah kami," ujar Utomo, petani dari Desa Sawahan, Kecamatan Rengel.
Apresiasi terhadap sinergi ini disampaikan oleh Azi N. Alam, Direktur Socioeconomic Asia Pacific & Europe, ExxonMobil Corporation, yang turut hadir dalam acara tersebut. Pria asal Indonesia ini menyampaikan apresiasi atas kerja sama masyarakat dan pemerintah daerah untuk turut serta dalam kelancaran operasi produksi lebih dari 30% minyak nasional yang dilakukan ExxonMobil Cepu Limited guna membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia.
“Kerjasama, pembelajaran, dan keberhasilan program pengembangan masyarakat yang dilakukan ExxonMobil bersama masyarakat dan pemerintah daerah di Bojonegoro, Tuban dan Blora, tentu dapat menjadi percontohan bagi pengembangan proyek kami di seluruh dunia,” ujar Azi di sela-sela diskusi bersama kelompok tani Desa Kepohagung, Plumpang, Tuban. “Kami terus bertumbuh bersama masyarakat di sekitar operasi.”
Sementara itu, Supriyono, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan Tuban, menilai program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Ia berharap model kolaborasi ini dapat terus berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.
Pencapaian para petani Tuban membuktikan bahwa sinergi antara swasta, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan secara bersamaan. Pertanian alami kini bukan sekadar praktik, melainkan solusi nyata yang memberikan harapan bagi masa depan pertanian di Kabupaten Tuban.[Rof]