Sepanjang jalan di Desa Jarorejo hingga Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, cukup mudah dijumpai toko-toko milik warga yang menjual batik. Tepatnya produk asli Kabupaten Tuban, Batik Gedog Tulis.
Misbahul Munir (24), pasien asal Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, masih trauma untuk kembali menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R Koesma Tuban. Ada alasan khusus yang masih terus diingatnya sampai sekarang.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R Koesma Tuban, Dr Zainul Arifi, berjanji pihaknya akan merawat lagi Misbahul Munir (24), warga Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R Koesma Tuban, diduga memulangkan pasien miskin yang belum sembuh dari perawatan. Kejadian ini dialami Misbahul Munir (24), warga RT 02 RW 02 Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Kota Tuban.
Walaupun hujan mulai turun, namun di desa-desa pinggiran Kabupaten Tuban masih tampak kesulitan air. Bahkan, seperti warga di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban yang masih harus mandi di sumur yang berada di pinggir kali.
Disisa musim kemarau ini, masih tampak warga di Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban yang memanfaatkan rekahan tanah di sawah untuk menguruk sekitar rumah. Tampak, warga sedang mengambil tanah menggunakan alat untuk dibawa pulang.
Dari puluhan peserta yang pingsan, akibat kelelahan saat mengikuti upacara dalam rangka Hari Jadi Tuban ke 722, ada salah satu siswi yang mendapatkan perawatan. Bahkan, sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koesma Tuban untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Walaupun belum berdampak langsung hingga ke pedesaan, keberadaan pasar besar atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam waktu dekat mulai dikhawatirkan pedagang. Terutama yang berada di pasar-pasar tradisional. Mereka ternyata juga mengikuti perkembangan ekonomi melalui saluran televisi maupun media online.
Bangunan Masjid An-Nur Nurul Miftahussofyan berdiri kokoh di Dusun Gomang, Desa Lajulor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten. Tempat ibadah utama itu terbilang unik jika dibandingkan masjid pada umumnya. Sebab, saat dibangun tanggal 18 Agustus 1994 di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Songo Gomang, hanya bertumpu pada satu tiang besar dari kayu jati berdiameter 85 centimeter dan tinggi 27 meter. Lebih nyentrik lagi diujung atasnya dihiasi akar pohon jati.