Banjir Terjang Jalur Pantura Tuban
Setelah Empat Jam, Banjir Pantura Baru Surut
Setelah empat jam, banjir yang menerjang Jalur Pantura, tepatnya di kawasan Jembatan Kepet, Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban baru surut.
Setelah empat jam, banjir yang menerjang Jalur Pantura, tepatnya di kawasan Jembatan Kepet, Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban baru surut.
Libur Imlek wisata yang berada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban yakni wisata air terjun Nglirip masih menjadi tujuan favorit para wisatawan.
Hujan deras mengguyur Kabupaten Tuban sejak enam jam terakhir. Akibatnya, sejumlah desa di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban diterjang banjir. Banjir merendam mulai dari lahan pertanian, akses jalan, dan di beberapa tempat, air sudah mulai masuk ke permukiman milik warga.
Terbitnya Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 oleh Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina membawa angin segar bagi masyarakat Tionghoa.
Hujan deras mengguyur hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban. Selain banjir, peristiwa pohon tumbang bisa terjadi kapan pun dan dimana pun sehingga perlu diwaspadai.
Barongsai menampilkan atraksinya dalam perayaan imlek 2567 di klenteng Kwan Sing Bio (KSB) Tuban, Senin (8/2/2016) pagi. Pertunjukan digelar di halaman depan, tepatnya di depan tempat sembahyang KSB. Seperti diketahui sebelumnya, bahwa Barongsai akan mengisi acara dalam perayaan imlek tahun ini.
Mau berbuat tidak mau bertanggung jawab. Ungkapan ini, tampaknya tepat bagi orang tua yang tega membuang bayi di laut Kabupaten Tuban.
Sembahyang Imlek 2567 bagi umat Tionghoa di Tuban, dilaksanakan di dua tempat peribadatan. Pertama adalah Klenteng Mak Cocu Lintiong atau yang dikenal dengan Klenteng Perempuan, tepatnya diutara Alun-alun Tuban, dan yang ke dua adalah Klenteng Kwan Sing Bio atau Kong Cu Kwan Kong dikenal dengan Klenteng Laki-laki.
Mengabdi pada bangsa dan negara merupakan panggilan jiwa bagi setiap manusia, dalam mengisi kemerdekaan itulah hal yang harus dilakukan bagi setiap orang. Hal tersebut dilakukan oleh Aguk Waluyo Raharjo sebagai bentuk rasa cinta terhadap Negara. Pria yang sejak awal mengawali karirnya di bidang pemerintahan ini masih tetap berkomitmen untuk mengabdikan dirinya bagi bangsa dan negara.
Terlihat sosok perempuan tua yang tengah menunggu dagangannya di bawah pohon besar di kawasan Wahana Wisata Pemandian Air Panas Prataan, Desa Wukirharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.