ADD Tuban Cair Lebih Awal, Ini Tanggapan Kades
Alokasi Dana Desa (ADD) 2018 untuk Kabupaten Tuban cair lebih awal dibanding tahun sebelumnya. Dana transfer dari APBD tersebut bisa dicairkan di bulan Januari lalu.
Alokasi Dana Desa (ADD) 2018 untuk Kabupaten Tuban cair lebih awal dibanding tahun sebelumnya. Dana transfer dari APBD tersebut bisa dicairkan di bulan Januari lalu.
Sejak tahun 2017 layanan kesehatan pemegang Surat Pernyataan Miskin (SPM) resmi dihentikan. Bagi masyarakat miskin yang tidak tercover program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tetap ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui program Kartu Indonesia Sehat Daerah (KISDA).
Pemerintah Kabupaten Tuban pada tahun anggaran 2018 menganggarkan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp114 miliar. Itu artinya naik Rp1 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya menggelontorkan ADD sebesar Rp113 miliar.
Hingga kini, warga miskin di Kabupaten Tuban yang telah menerima Kartu Indonesia Sehat Daerah (Kisda) sebanyak 9.572. Angka tersebut diprediksi akan terus naik hingga akhir tahun 2018.
Pemerintah Daerah (Pemda) wajib menunjang program kesehatan bagi masyarakatnya yang miskin. Salah satunya melalui program Kartu Indonesia Sehat Daerah atau KISDA bagi yang belum tercover KIS dari pemerintah pusat.
Banyak topik yang bisa mencairkan suasana, tanpa menyinggung hal-hal yang sifatnya privasi. <br />Misalnya, saat kumpul keluarga Lebaran nanti, hindari pertanyaan " Kapan nikah" kepada saudara atau teman yang belum menemukan jodohnya.
Proses Pencaiaran Dana Desa (DD) tahun 2018 dipermudah. Langkah ini diambil pemerintah agar DD benar-benar memberikan dampak positif percepatan pembangunan kawasan perdesaan.
Pasca dinyatakan lulus akreditasi, 20 puskesmas di Kabupaten Tuban diwajibkan meningkatkan pelayanan. Sebab, secara berkala akan dilaksanakan penilaian ulang.
Tak terasa Ramadan begitu cepat waktu berlalu. Masih teringat saat salat Tarawih pertama kita, makan sahur dan berbuka puasa pertama kita.
Berdagang merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagian besar masyarakat demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak pandang usia, aktivitas jual beli barang kebutuhan tersebut banyak dilakoni mulai dari kawula muda, hingga tua.