Mahasiswa Jadi Garda Depan Awasi Isi Siaran

Reporter: Dahrul Mustaqim

blokTuban.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, Royin Fauziana, mendorong mahasiswa untuk menjadi garda depan dalam pengawasan isi siaran.

Hal itu disampaikan dalam Kuliah Umum Literasi Media bertema “Partisipasi Mahasiswa Dalam Pengawasan Isi Siaran” yang digelar di Aula Gedung Hasyim Asy’ari IAINU Tuban, Kamis (13/11/2025).

Dalam paparannya, Royin menyoroti fenomena disrupsi informasi yang kini melanda masyarakat Indonesia. 

Royin mengutup data Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa sekitar 80,26% masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk hiburan, 76,08% untuk mencari informasi, dan 76,04% untuk mengakses media sosial.

“Artinya, penggunaan internet di Indonesia lebih didorong oleh kebutuhan hiburan dan interaksi sosial daripada pengembangan wawasan atau peningkatan kualitas informasi. Inilah yang kami sebut disrupsi informasi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa lembaga penyiaran memiliki peran penting sebagai penjernih arus informasi di tengah derasnya konten digital yang tak terkontrol.

"Berbeda dengan media sosial yang tidak memiliki regulasi ketat, lembaga penyiaran wajib tunduk pada aturan P3SPS dan diawasi oleh KPI/KPID. Karena itu, informasi dari lembaga penyiaran dapat dipastikan lebih sehat dan terpercaya,” tegas Royin.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengajak mahasiswa IAINU Tuban untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi isi siaran yang di produksi oleh lembaga penyiaran. 

“Pengawasan isi siaran bukan hanya tugas KPID, tapi tanggung jawab kita bersama, terutama mahasiswa, untuk memastikan siaran tetap sehat, beretika, dan edukatif,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, KPID Jawa Timur berharap literasi media tidak hanya menjadi wacana akademik, tetapi menjadi gerakan nyata yang melibatkan generasi muda dalam menjaga kualitas penyiaran. (MG)