Masyarakat kini bisa bernafas lega, setelah marak berita atau kabar pencuikan di wilayah hukum Polres Tuban akhir-akhir ini. Petugas kepolisian meyakinkan masyarakat dengan melakukan sosialisasi bahwa berita penculikan anak itu tidak benar adanya.
Polisi Wanita (Polwan) Polres Tuban kali ini harus rela blusukan ke Pasar Tradisional Pasar Baru Tuban, Jumat, 24 Maret 2017.
Kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu (Luhkumdu) yang digiatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, telah memberikan manfaat yang cukup besar kepada masyarakat Kabupaten Tuban.
Kapolres Tuban, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fadly Samad menegaskan, bahwa isu penculikan anak yang sedang berkembang di masyarakat adalah tidak benar.
Hampir 60.000 anak-anak masuk ke rumah sakit setiap tahun akibat mengonsumsi sendiri obat-obatan yang ada di rumah, menurut laporan lembaga Safe Kids Worldwide.
Saat ini, isu penculikan anak sedang berkembang pesat beredar di masyarakat. Melalui media-media sosial, isu tersebut menyebar begitu cepat dan membuat keresahan para orang tua.
Kabupaten Tuban mengklaim telah melaksanakan rintisan wajib belajar 12 tahun. Untuk itu, Kepala Dinas Pendidikan Tuban, Sutrisno berharap, setiap pelajar di Tuban dapat menuntaskan wajib belajar 12 tahun.
Dewan Pendidikan Kabupaten Tuban menyelenggarakan “The Edutainment Talkshow”, Sabtu (18/3/2017) dalam rangka menelaah makna pendidikan, di mana pendidikan yang selama ini berorientasi pada dunia kerja.
Satu dari dua orang warga Desa/Kecamatan Tambakboyo, Tuban, Jawa Timur, tewas tenggelam di sungai Tambak Romo yang mengalir di desa tersebut, Selasa (14/3/2017) siang. Korban adalah Andik Kurniawan (33) warga setempat yang sedang mencari ikan bersama rekannya.
Studi menunjukkan, mereka yang menjalin hubungan monogami dan berlangsung lama, lebih sehat dari mereka yang single.
