
Editor: Edy Purnomo
blokTuban.com - Generasi muda Korea, khususnya Millennials dan Gen Z (MZ), sangat aktif menggunakan media sosial untuk berbagi konten kesehatan dan kebugaran. Banyak generasi muda yang terinspirasi untuk mendapatkan pencapaian dari apa yang dilihat di media sosial.
Namun, konten yang seringkali terlihat sempurna dan ideal ini memicu perbandingan sosial negatif yang menurunkan rasa percaya diri dan kepuasan terhadap tubuh. Akibatnya, mereka merasa tertekan karena merasa tidak bisa mendapatkan pencapaian seperti apa yang dilihat di media sosial.
Kondisi Mirip di Indonesia
Kondisi ini sebenarnya sangat mirip dengan yang dialami di Indonesia. Banyak pengguna media sosial muda di Indonesia juga menghadapi tekanan dari konten kesehatan dan gaya hidup yang ideal dan terkadang tidak realistis. Mereka sering merasa tertekan oleh standar yang tinggi dan merasa kurang percaya diri akibat perbandingan sosial.
Tren penggunaan media sosial yang menampilkan “kesempurnaan” membuat banyak orang muda Indonesia juga mencari konten yang lebih autentik dan relatable untuk menjaga kesehatan mental mereka.
Konsep Desain Inovatif dari Sora Kang
Sebuah konsep desain inovatif dari peneliti Sora Kang di Seoul National University menawarkan pendekatan baru dalam menghadirkan pengalaman media sosial yang lebih sehat.
Melalui prototipe antarmuka dua mode "Inspiration Mode" dan "Reality Mode" platform media sosial dapat memberi pengguna kontrol emosional atas jenis konten yang mereka konsumsi.
Desain ini ditujukan bagi generasi MZ (Millennials dan Gen Z) di Korea yang semakin aktif dalam membagikan konten kesehatan dan kebugaran. Sora Kang mencatat bahwa meskipun konten semacam ini bersifat memotivasi, seringkali juga menimbulkan perbandingan sosial yang merugikan, memicu ketidakpuasan diri dan tekanan psikologis.
“Inspiration Mode” menampilkan konten yang dikurasi dan ideal seperti hasil transformasi tubuh, sedangkan “Reality Mode” menyajikan momen-momen jujur, seperti kegagalan olahraga atau hari-hari ketika motivasi menurun. Dengan fitur toggle mode, pengguna dapat memilih tampilan konten sesuai suasana hati mereka.
Hasil awal studi menunjukkan bahwa mode realistis dipandang lebih autentik dan membantu mengurangi tekanan sosial, sementara mode inspiratif tetap berguna untuk membangkitkan semangat. Fleksibilitas ini dianggap meningkatkan kepuasan pengguna dan kesejahteraan digital secara keseluruhan.
Desain ini diharapkan dapat menginspirasi pengembang media sosial dalam merancang platform yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mendukung kesehatan mental penggunanya.
Sumber: Kang, S. (2024). Toward a Healthier Social Media Experience. arXiv:2503.21195