Skip to main content

Category : Tag: Ban


Husein dan Mahmudah Nahkodai IPNU-IPPNU Bangilan

Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Bangilan mengadakan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-X, Jum’at (11/8/2017). Kegiatan yang dilakukan untuk menentukan arah organisasi, menilai LPJ, dan memilih ketua PAC IPNU-IPPNU Bangilan masa khidmat 2017-2019 ini dilaksanakan di MTs SA Daruth Tholibin Desa Soto Kecamatan Bangilan, Tuban, dan diikuti sekitar 50 peserta delegasi dari Pimpinan Ranting (PR) & Pimpinan Komisariat (PK) se-Kecamatan Bangilan.

Patung Kong Co Kembali Dibahas Pada Rapat Tertutup Sejumlah Pejabat

Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen kembali dibahas pada pertemuan lanjutan, bersama Tim dari Kemkopolhukam, Pejabat Forkopimda Tuban, ulama, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), Ormas, dan hadir pula pihak pegurus klenteng Kwan Sing Bio.

Kementerian BUMN Tinjau Kesiapan Logistik Semen Harga Terjangkau di Papua

Sinergi Lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pelni (Persero), PT Pelindo IV (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero), untuk mengurangi disparitas harga semen di Papua, telah mulai babak baru, pada Agustus ini pengiriman semen dengan harga terjangkau ke papua tiba di Pelabuhan Timika.

TGE Pindahkan Alat Tambang GGNP ke GGNB

Sejumlah peralatan tambang minyak yang berada di lapangan sumur tua Gegunung Pertamina (GGNP), Kumpulrejo, Bangilan, Tuban, Jawa Timur dipindahkan ke sumur tua Gegunung Belanda (GGNB) Singgahan, beberapa hari terakhir.

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (8)

Molor 5 Jam, Jembatan Kaliketek Berhasil Dihancurkan

<em><strong>Untuk menghambat gerak maju pasukan Belanda, salah satunya melewati jembatan Kaliketek, maka pada tanggal 22 Desember 1948 Tentara Genie Pelajar (TGP) mendapat tugas untuk menghancurkan jembatan yang menjadi penghubung antara Kabupaten Bojonegoro dengan Tuban di atas Bengawan Solo.</strong></em>

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (7)

Peluru Belanda yang Menghujani Montong

Perlahan namun pasti, Belanda mengetahui orang-orang yang diburunya memusatkan kekuatan berada di Montong. Daerah ini menjadi tempat penting kepemerintahan militer sejak 10 Januari 1949, saat Komandan KDM, R.E Soeharto berpindah dari Tlogo Nongko sampai 21 April 1949, ketika kepemerintahan dipindah lagi ke Jatirogo.