Kabupaten Tuban yang merupakan daerah pesisir sebagian warganya menjadi nelayan. Sayang, belum semua nelayan membekali dirinya denga jarinh pengaman sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan.
Ubur-ubur merupakan biota laut tanpa tulang belakang, biasanya berwarna putih cenderung transparan yang hidupnya secara berkelompok, sehingga ketika kehadirannya dalam jumlah banyak, maka hal tersebut bisa menjadi ancaman bagi para nelayan.
Beberapa pakar dari Universitas Brawijaya Malang telah mendengar banyak permasalahan pesisir dan nelayan di Kabupaten Tuban. Beragam persoalan diungkap oleh Kepala Dinas Perikanan dan Petertanakan (Diskanak) Tuban, Amenan dan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tuban, Faisol Rozi dalam diskusi publik di Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Sabtu (23/10/2021).
Operator lapangan minyak Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mengadakan sosialisasi zona eksklusif FSO (Floating Storage Offloading) Gagak Rimang kepada nelayan di Desa Karangagung. Kegiatan berlangsung di gedung Serba Guna Desa Karangagung, Jumat (15/10/2021).
Cuaca buruk yang sering terjadi setiap tahunnya, rupanya sangat berdampak bagi kehidupan para nelayan di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Para nelayan tidak bisa mencari ikan ke laut untuk dijual saat musim tersebut datang.
Kabupaten Tuban memang kaya akan pesona laut, maka tak heran banyak masyarakat yang memanfaatkan hal tersebut untuk mendapatkan penghasilan, banyak juga masyarakat yang tinggal didaerah pesisir laut, berprofesi sebagai nelayan atau yang biasa disebut dengan istilah miyang.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) AKR di Kecamatan Tambakboyo dikabarkan diserbu nelayan setempat. Mereka terlihat mengantre karena sudah empat hari kesusahan mendapat Solar.
Sejumlah pedagang ikan asap yang menempati Plaza Ikan Tuban yang berada di Kelurahan Karangsari, mengeluhkan penjualan sehari-hari sepi.
Bulan Ramadan 1442 H tahun ini masih dilalui dengan keprihatinan akibat pandemi Covid 19. Walaupun di masa sulit seperti ini sebagai perusahaan oli asli Indonesia, oli Evalube tetap berupaya untuk menunjukkan aksi nyata kepedulian terhadap masyarakat sekitar.
Setelah dievakuasi oleh tim gabungan, sejumlah 16 nelayan yang selamat korban kapal terbakar bahagia karena segera kembali berkumpul keluarga. Dari Tuban ke Jawa Barat, para nelayan dipulangkan dengan bus.
