Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melakukan evaluasi beras miskin (Raskin) atau Rastra (beras sejahtera) tahun 2015/2016, di Pendopo Kridha Manunggal, pada Selasa (23/2/2016) pagi. Acara dimulai pukul 09.30 WIB dengan ditandai pembukaan oleh Bupati Tuban.
<span class="Apple-converted-space"> </span>Petugas dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban melakukan penanganan sementara, terkait keberadaan lubang di tengah Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban, Senin (22/2/2016). Sebelumnya, warga menancapkan sebatang pohon pisang di lubang jalan. Selain itu, juga menaruh tempat sampah di sisi lain, karena jalan di lokasi yang sama juga bergelombang. Terlihat polisi tengah menambal lubang di Jalur Pantura.
Lagi-lagi pohon pisang dipergunakan sebagai simbol kerusakan jalan, atau memberitahukan kepada pemangku kebijakan untuk segera memperbaiki jalan berlubang yang membahayakan masyarakat. Kali ini, pohon pisang dengan tinggi sekitar 1 meter tampak tertanam di Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban. Belum diketahui siapa yang menanam pohon pisang ini. Hanya saja, pohon yang mudah tumbuh tersebut, tampak menancap di lubang jalan dengan diameter mencapai 50 centimeter lebih. Beberapa meter dari pohon pisang, juga terlihat ada satu bak sampah dengan warna biru dan kuning mirip kepunyaan salah satu partai yang ada di Indonesia.
Petugas dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban melakukan penanganan sementara keberadaan lubang di tengah Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban, Senin (22/2/2016).
Lagi-lagi pohon pisang dipergunakan sebagai simbol kerusakan jalan. Kali ini, pohon pisang dengan tinggi sekitar 1 meter tampak tertanam di Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban.
Dua sekolah yang ada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, terpaksa libur dari aktivitas belajar mengajar karena banjir, Senin (22/2/2016). Sekolah yang terpaksa meliburkan siswa-siswinya adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Desa Mandirejo, dan Raudlatul Athfal (RA/setingkat TK) Desa Mandirejo. Pantauan di lapangan, bangunan dua sekolah ini tergenang sampai 70 centimeter dan air sampai naik ke lantai kelas. Anak-anak yang awalnya berangkat sekolah dengan telanjang kaki karena harus menerjang banjir, harus kembali ke rumah dan tidak jadi belajar, lantaran banjir masuk area sekolah.
Dua sekolah yang ada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, terpaksa libur dari aktivitas belajar mengajar karena banjir, Senin (22/2/2016).
Hujan dengan intensitas cukup tinggi selama beberapa jam menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Merakurak. Akibatnya, akses jalan dan pemukiman warga kembali terendam air, Minggu (21/2/2016).