Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ketika kunjungan kerja di dua kecamatan di Tuban sekaligus menanggapi keresahan warga. Salah satunya, dengan tegas ia mengatakan untuk menangkap dan menjatuhkan pidana terhadap oknum yabg tidak bertanggungjawab, bilamana diketahui memperjual belikan bantuan alat pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dijadwalkan akan berkunjung di Kabupaten Tuban, besok Sabtu (5/2/16). Kunjungannya dalam rangka untuk meninjau lahan pertanian warga yang terendam air dan juga untuk merayakan panen raya.
.jpg)
Tampaknya pecinta sepakbola di Tuban, khususnya Ronggo Mania sebutan Suporter Persatu Tuban harus rela dengan sabar menunggu sampai proyek megah Tuban Sport Centre (TSC) benar-benar terealisasi.
Pembangunan pusat sarana olahraga, atau lebih dikenal Tuban Sport Centre (TSC) di Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, ternyata memerlukan dana yang tidak sedikit. Bahkan, bisa dikatakan fantastis. Sebab, bangunan yang digadang-gadang menjadi ikon olahraga Bumi Wali itu diperkirakan menghabiskan biaya hingga ratusan miliar.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus untuk RON 90, yaitu Pertalite dan RON 92 Pertamax per 1 Maret 2016 turun. Penurunan harga tidak tipis dari harga sebelumnya, yakni sekitar Rp100 hingga Rp200.
Peserta Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE PKH) dari tahun 2007 hingga 2008, dalam kurun waku satu hingga dua tahun akan dilepas. Artinya, mereka akan melakukan usaha tersebut secara mandiri.
Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE PKH) di Tuban hingga kini terdapat 192 kelompok. Kelompok tersebut berasal dari dua kecamatan di Tuban, yaitu Grabagan dan Rengel.
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Tuban, mengaku sudah menyiapkan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kesebelasan Persatu Tuban, dijadwalkan akan merumput melawan tim kesebelasan dari Pra Pon Jawa Timur pada Minggu (21/2/2016) besok.
Sejumlah perusahaan di Tuban belum seluruhnya mendaftarkan tenaga kerjanya dalam perusahaan penyedia jasa asuransi ketenagakerjaan. Pernyataan itu datang dari Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Slamet Widodo. Menurutnya jumlah Naker yang memiliki jaminan ketenagakerjaan juga kurang pasti.
