Skip to main content

Category : Tag: Se


Pentas di Istana Negara, Karawitan Parengan Siapkan 14 Tembang

Kelompok Kesenian Karawitan 'Yoga Laras' dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukorejo 1, yang dinaungi 'Sanggar Ngripto Raras' Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban telah diberangkatkan ke Istana Negara/Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8/2017).

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (11)

Pos Pertahanan Koro dan Ranjau Pejuang di Jatigembol

Pusat Kecamatan Montong berhasil dikuasai kompeni sejak serbuannya pada 21 April 1949 silam. Sejak itulah, serdadu Belanda membuat pos militer di salah satu bangunan (sekarang Polsek Montong) untuk memperkuat kekuasaannya.

Kemarau, Petani Bangilan Alih Tanam Semangka dan Timun

 Sebagian petani di Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur kompak menanam buah semangka dan timun. Mereka menjatuhkan pilihannya tanam buah-buahan (polo sempar, warga setempat menyebutnya) lantaran jarang turun hujan.

Peserta Gerak Jalan Kecamatan Soko Menurun

Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Soko menyelenggarakan gerak jalan putra tingkat Kecamatan hari ini, Minggu (13/8/2017). Sayangnya jumlah peserta dirasa menurun dibanding tahun lalu

Jaga Kesehatan, Penuhi Gizi dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh

Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unirow Tuban 2017 di Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban menggelar Seminar Kesehatan bertema 'Kenali Gejala Penyebab dan Pengobatan Nyeri Sendi (Osteoarthritis)'.

Tersengat Accu, Pencari Ikan di Rengel Tewas

Seorang warga Dusun Betengrowo, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, ditemukan meninggal dunia setelah tersengat aliran listrik Accu yang digunakan untuk menyetrum ikan di Kali Brangtengah desa setempat, Sabtu (12/8/2017).

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (10)

Barisan Pejuang Bertempur dengan Perut Kosong di Beron

Agresi Militer ke II yang dilakukan pasukan Belanda di Indonesia, termasuk di Tuban-Bojonegoro, memuat banyak kisah. Berbeda dengan serdadu Belanda yang bertempur dengan persenjataan lengkap, tenaga profesional, dan logistik yang cukup, tentara dan barisan rakyat pejuang justru sebaliknya, bertempur dengan persenjataan yang terbatas.