
Reporter: Jihan S
blokTuban.com– Suasana Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban, Kamis (16/10/2025) siang berubah panik setelah suara ledakan keras terdengar dari arah Kilang Minyak Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Warga berhamburan keluar rumah, sebagian besar berlari menuju Pantai Panduri, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Di tengah kekacauan itu, Kepala Desa Tasikharjo, Damuri, bersama perangkat desa tampak sibuk mengoordinasi perangkat desa lewat pengeras suara masjid. Dia meminta warga segera menjauh dari area kilang.
Namun di balik upaya itu, terselip rasa kecewa yang mendalam.
“Saya baru tahu TPPI kebakaran dari anak saya, bukan dari pihak perusahaan,” ujar Damuri geram saat ditemui di balai desa.
"Saya telepon pihak TPPI, tidak ada yang angkat. Padahal desa kami paling dekat dengan lokasi, " Lanjutnya.
Menurut Damuri, sekelas perusahaan besar seperti TPPI seharusnya memiliki prosedur komunikasi darurat yang jelas, terutama dengan pemerintah desa di lingkar industri.
Sayangnya, saat kejadian, tidak ada imbauan, sirene, atau peringatan apa pun.
“Evakuasi murni inisiatif kami. Saya sendiri yang suruh warga lari lewat masjid. Kalau nunggu TPPI, bisa telat,” tambahnya.
Dari pantauan BlokTuban.com, kepulan asap hitam tebal memang terlihat membumbung dari arah kilang. Bau menyengat terasa hingga jalan poros desa. Warga yang ketakutan memilih mengungsi ke pantai Panduri—lokasi yang dianggap paling aman dari arah angin.
“Warga lari tunggang-langgang. Asapnya nyengat dan bikin sesak. Kita nggak tahu itu gas apa,” kata Damuri.
Karena kesal, Damuri bahkan memaksa masuk ke area Gate 8 TPPI untuk meminta penjelasan langsung dari pihak keamanan perusahaan.
“Saya diadang, tapi saya terobos. Saya kepala desa, saya punya tanggung jawab terhadap keselamatan warga saya,” tegasnya.
Damuri berencana memanggil manajemen TPPI untuk duduk bersama perangkat desa, tokoh masyarakat, dan aparat keamanan. Ia ingin ada penjelasan terbuka terkait penyebab ledakan dan dampak bagi warga sekitar.
“Warga saya trauma. Kalau evakuasi sampai malam, siapa yang menjamin keamanan mereka? Seharusnya perusahaan proaktif, bukan diam saja,” ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun BlokTuban, ratusan warga Tasikharjo dan Remen kini masih bertahan di area pantai Panduri. Mereka menunggu kepastian situasi, sebagian membawa anak-anak dan lansia tanpa bekal cukup.
“Ratusan warga ngungsi sendiri-sendiri. TPPI baru bunyikan sirene sekitar setengah jam setelah kejadian,” tutup Damuri.
Hingga berita ini ditulis jam 14.00, belum ada pernyataan resmi dari pihak TPPI maupun Pemkab Tuban. Situasi di lapangan masih dijaga ketat, sementara petugas pemadam terlihat terus berupaya memadamkan sisa api di area kilang.[han/rof]