Meski Sendang Ngarum memiliki sumber mata air yang melimpah, rupanya warga sekitar kurang memelihara sumur dan bilik mandi yang telah dibangun sejak tahun 1986 di lokasi sendang. Sehingga, sumber air yang dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari itu terkesan tak terawat. Bahkan, beraneka jenis sampah bekas plastik makanan, kertas, dan dedaunan asal pohon disekitar sendang tampak berserakan.
Kisah orang terkenal memang asyik untuk dibaca. Apalagi kisah itu diceritakan dengan bahasa dan penggambaran yang sederhana. Tidak sok puitis atau over dramatis. Anak-anak akan mudah memahaminya, mengambil manfaatnya, menangkap pesannya.
Menggosok telapak tangan, menggaruk kepala, atau mengusap pelipis, bisa menjadi beberapa gestur yang dilakukan tatkala merasakan stres. Namun, banyak dari kita yang bahkan tidak tahu mengapa tiba-tiba melakukan gestur tersebut.
Aktivis yang memperjuangkan kesehatan masyarakat dengan cara berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta, diamankan di Mapolres Tuban, Selasa (26/9/2017).
Kisah Mayu Sekar Pulih (25), perempuan asal Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Tuban, yang berjalan kaki dari Tuban menuju Jakarta dibenarkan orang tuanya.
Saat berjalan menuju Jakarta, Mayu Sekar Pulih (25) mengaku banyak menerima tumpangan kendaraan dari para pengendara sepeda motor.
Mayu Sekar Pulih (25), asal Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, rela berjalan kaki menuju Jakarta. Dia berjalan kaki sejak kemarin Sabtu dan saat ini sudah sampai di Semarang.
Seperti yang kita tahu, kehadiran pasar malam kerap menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat untuk mencoba berbagai macam wahana permainan yang disuguhkan. Kedatangannya yang menghadirkan banyak hiburan dan tawa pada anak kecil hingga dewasa ini, mengukir kisah-kisah dibalik kehidupan para pekerja pasar malam.
Masyarakat Kecamatan Rengel terhibur dengan keberadaan pasar malam dadakan dengan berbagai wahana permainan anak-anak. Pasar Malam yang digelar di Lapangan Bahagia, Desa Sumberejo itu ramai pengunjung.
.jpg)
Jalan menuju rumah sastrawan besar, Pramoedya Ananta Toer di Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, diproyeksikan bisa diberi nama sesuai dengan nama sastrawan tersebut. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, kepada sejumlah perwakilan media di Jawa Timur dan Jawa Tengah ketika melakukan kunjungan ke Blora pada 19-20 September 2017 kemarin.
