Ada Tambahan Personel, Begini Proses Penyisiran SAR
Untuk ke sekian kalinya, BPBD Kabupaten Tuban dalam pelaksanaan penyisiran bersama Basarnas Surabaya, dan Tagana melakukan pencarian warga yang nekat melompat dari ketinggian Jembatan Glendeng.
Untuk ke sekian kalinya, BPBD Kabupaten Tuban dalam pelaksanaan penyisiran bersama Basarnas Surabaya, dan Tagana melakukan pencarian warga yang nekat melompat dari ketinggian Jembatan Glendeng.
Setibanya Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jawa Timur (Jatim) kantor Surabaya di lokasi pencarian tepatnya di bantaran Sungai Bengawan Solo, sebelah timur Jembatan Glendeng yang menjadi tempat aksi nekat melompatnya seorang warga, segenap personel mulai melakukan koordinasi lanjutan.
Upaya Pencarian NST (27) yang Nekat Loncat Dari Atas Jembatan Glendeng Dilanjut Kembali NTS Rela Ceburkan Diri ke Sungai Bengawan Solo, Jum'at (1/2/2019) Malam Pagi ini Puluhan Anggota dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tuban. Dengan dibantu Personel Tagana, TNI, Polisi dan Relawan Lain Mencari NST. Pencarian Dimulai Sekitar pukul 07.00 Wib. Hingga Sabtu Siang, Belum ada Tanda-tanda Kemunculan Korban
Proses pencarian tim BPBD Kabupaten Tuban terkait aksi nekat seorang warga yang loncat dari Jembatan Glendeng, Jumat (1/2/2019) malam kemarin, hingga siang ini belum juga menemukan titik terang.
Sementara proses pencarian korban yang diduga terjun dari jembatan oleh tim BPBD Tuban sudah bergulir dua tahap dari pagi tadi, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Soko juga mengimbau kepada masyarakat umum agar ikut melancarkan jalannya proses pencarian.
Proses penyisiran yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tuban, bersama Tagana dan SAR dari warga, menyedot perhatian masyarakat umum untuk melihat langsung ke lokasi.
Seorang lelaki asal Desa Sukorejo Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, NST (27) nekat lompat dari atas jembatan Glendeng, dan nyebur Bengawan Solo . Warga yang diketahui tinggal bersama keluarga sang istri di Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko itu, diduga ada masalah keluarga.
- Tanggul parapet yang rencananya akan dibangun merata sekitar wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo, mulai dari desa Kecamatan Soko dan Kecamatan Rengel sudah melalui sejumlah tahap.
Sejak sepekan ini intensitas hujan yang mengguyur di sejumlah wilayah di Pulau Jawa cukup tinggi. Hal tersebut memberi pengaruh pada volume Bengawan Solo yang semakin hari semakin meluap. Alhasil, warga yang bermata pencaharian sebagai penambang pasir tradisional memilih tak beraktivitas sementara.
Dalam rangka menindaklanjuti kegiatan susur sungai Bengawan Solo yang dilaksanakan pada Bulan November 2018 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban kembali melakukan penyusuran Sungai Bengawan Solo.