Peduli Pacitan, GMNI Tuban Lakukan Penggalangan Dana
Bencana banjir dan longsor di daerah Pacitan, memunculkan banyak simpati dari berbagai masyarakat umum. Seperti halnya yang dilakukan kumpulan mahasiswa Tuban.
Bencana banjir dan longsor di daerah Pacitan, memunculkan banyak simpati dari berbagai masyarakat umum. Seperti halnya yang dilakukan kumpulan mahasiswa Tuban.
Dalam rangka membantu saudara-saudara yang terkena dampak bencana alam di kawasan Kabupaten Pacitan, puluhan pendekar dari Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Soko melakukan penggalanagan dana.
Ribuan orang dari puluhan komunitas, perguruan, dan paguyuban memenuhi halaman Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Rabu malam (6/12/2017). Kedatangan mereka dalam rangka menghadiri undangan karang taruna (Kartar) setempat.
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur beberapa pekan lalu mengundang empati dari Kepolisian Polres Tuban.
Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Jawa Timur mulai tanggal 2-7 Desember menggalang dana untuk korban banjir di Pacitan. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang mendapat perintah langsung dari Rektor Supiana Dian Nurtjahyani.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Tuban yang terdiri dari Mahasiswa Stikes NU Tuban, Universitas Sunan Bonang dan Universitas PGRI Ronggolawe turun ke jalan melakukan aksi penggalangan dana untuk musibah banjir yang melanda warga Pacitan, Senin (4/12/2017).
Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, membuat sejumlah relawan di berbagai daerah tergerak untuk ikut turut meringankan beban masyarakat sekitar. Diantaranya, Forum Relawan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.
Dalam rangka melestarikan budaya lokal, Pemerintah Propinsi yang diwakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur (Jatim) menggelar pergelaran apresiasi wayang kulit, Sabtu malam (2/12/2017). Pagelaran sekaligus hiburan rakyat semalam suntuk itu digelar di lapangan Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jatim.
Kesenian Wayang Kulit sejatinya menjadi warisan budaya Jawa yang harus dilestarikan. Keberadaannya kini mulai luntur dengan berbagai hiburan modern yang muncul dari luar. "Saat ini kami berusaha untuk mengajarkannya ke anak-anak," ungkap Ki Manteb Sudarsono, dalang legendaris dari Solo pada Sabtu (18/11/2017), sesaat sebelum acara peringatan hari jadi Kabupaten Tuban, Jawa Timur di rumah dinas bupati.
Hujan deras pada akhir tahun 2017 ini selalu menimbulkan keresahan bagi warga yang bermukim dekat aliran sungai Bengawan Solo.