Kilang Tuban Terhambat, DPR: Bukan Rusia, Tapi Masalah di Dalam Negeri

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Anggota Komisi XII DPR RI, Aqib Ardiansyah, menyoroti sejumlah persoalan internal yang menghambat percepatan proyek strategis nasional Grass Root Refinery and Petrochemical (GRR) Tuban, Jawa Timur. 

Dalam pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII DPR RI di Surabaya, Jumat (11/7/2025), Aqib menegaskan pentingnya pembenahan finansial, administrasi, hingga kepastian hukum di tingkat domestik.

"Ini menyangkut kebutuhan bangsa, bagaimana membangun ketahanan dan kedaulatan energi kita. Tapi kita juga harus sadar, proyek seperti ini tidak lepas dari dinamika geopolitik internasional yang rumit," ujar politisi PAN itu dikutip dari berbagai sumber.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh jajaran Direksi PT Pertamina (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional, serta PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Jawa Timur.

Meski menilai mitra asing seperti Rosneft (Rusia) tetap berkomitmen dalam kerja sama, Aqib justru menilai bahwa hambatan utama datang dari dalam negeri sendiri. Ia menyebut belum rampungnya proses administrasi dan perizinan sebagai ganjalan signifikan.

"Yang jadi kendala itu aspek internal kita sendiri. Administrasi, perizinan, kesiapan teknis, ini harus diperjelas di dalam negeri. Jangan sampai proyek sebesar ini nanti bermasalah karena kelalaian kita sendiri," tegasnya.

Aqib juga menekankan pentingnya menjaga integritas proyek GRR Tuban. Ia mengingatkan bahwa proyek energi dan infrastruktur rawan tersandung persoalan hukum bila tidak dikelola dengan benar sejak awal.

"Sudah capek-capek ngurus proyek strategis seperti ini, tapi kalau 10 atau 15 tahun ke depan muncul masalah hukum, kita juga yang malu," ujarnya.

Lebih lanjut, Aqib menyebut bahwa keberhasilan proyek ini tidak semata diukur dari berdirinya kilang secara fisik, melainkan dari ekosistem hukum, tata kelola, dan komitmen pemerintah yang berjalan paralel.

"Ini soal keberlanjutan energi nasional. Kita tidak bisa bicara target jangka pendek saja, tapi juga harus pikirkan kepentingan bangsa ke depan," pungkasnya.

Proyek GRR Tuban sendiri merupakan salah satu program strategis nasional di sektor energi, yang digadang-gadang akan menjadi penopang utama kemandirian energi Indonesia di masa depan.