Harga Beras di Bangilan Turun
Memasuki minggu ketiga Februari 2017, harga beras di Kabupaten Tuban, khususnya di pasar milik Pemerintah Kabupaten Tuban yang ada di Kecamatan Bangilan mengalami penurunan hingga Rp500 per kilogram (Kg).
Memasuki minggu ketiga Februari 2017, harga beras di Kabupaten Tuban, khususnya di pasar milik Pemerintah Kabupaten Tuban yang ada di Kecamatan Bangilan mengalami penurunan hingga Rp500 per kilogram (Kg).
Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengimbau petani untuk memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG). Cara itu dilakukan guna antisipasi turunnya harga padi saat musim panen raya yang membawa duka bagi petani.
Terdapat 32 koperasi yang terancam bubar di Kabupaten Tuban. Untuk itu, Keplaa Bidang Koperasi Dinas Koperasi Perndustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Rohmad meminta pengurus koperasi untuk meluruskan dana hibah yang sebelumnya diterima.
Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Tuban mengajukan 32 koperasi untuk dibubarkan. Di antaranya, sebagian koperasi terdaftar berdomisili di Kecamatan Bangilan.
Jumlah koperasi di Tuban hingga 2016 tercatat 1.235 jenis usaha. Namun, dari jumlah sekian rupanya tenaga pembina tidak lebih dari 10 untuk optimalisasi pembinaan.
Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Tuban, menilai tenaga pembina pengurus koperasi kurang memadai. Sebab itu, pembinaan kurang optimal yang berujung pada pengajuan pembubaran sejumlah koperasi di Tuban.
Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Tuban mengajukan 32 koperasi untuk dibubarkan. Diantaranya, delapan koperasi terdaftar berdomisili di Kecamatan Bangilan.
Dunia malam sebagai gaya hidup di kalangan pemuda, sudah menjamur di setiap sudut kota. Bahkan sekarang merambah di pelosok desa. Waktu malam dijadikan sarana waktu berbagi sebagian pemuda seperti di warung maupun tempat tongkrongan lain.
<br />Belakangan ini banyak bermunculan gerakan-gerakan oleh sekelompok orang yang bertujuan untuk membangkitkan budaya literasi di lingkungannya. Di kota tempat penulis menempuh jenjang perkuliahan, Kota Pahlawan Surabaya, program Surabaya Kota Literasi juga dilancarkan pemerintahnya dengan dibantu mahasiswa-mahasiswi dari beberapa kampus sekitar. Secara langsung gerakan tersebut muncul untuk menyikapi sebuah fakta bahwasannya minat baca dari masyarakat Indonesia sangatlah minim. Hal tersebut penulis yakini sebab kebiasaan membaca tidak dipupuk sejak dini ditambah lagi kini teknologi juga meracuni. Sehingga idiom kutu buku kelak bisa saja menjadi kutu gadget.
Koperasi yang kebanyakan berada di Tuban, dinilai Dinas Koperasi Perdagangan dan Industri (Disperindag) belum memaksimalkan Informasi Teknologi (IT).