Pelatihan Pupuk Kompos di Desa Ngawun Tuban: Dari Limbah Menjadi Manfaat Nyata bagi Lingkungan dan Petani

blokTuban.com - Program Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Limbah Peternakan yang berlangsung di Desa Ngawun, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, telah menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan. 

Dimulai sejak tahun 2022, kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap limbah peternakan.

Pelatihan ini diprakarsai oleh Adi Rastono, S.Pd., M.Si., seorang dosen dari Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena yang beralamat di Singgahan, Tuban. Sebagai putra asli Desa Ngawun yang kini berdomisili di Desa Mulyoagung, Singgahan, Adi Rastono berinisiatif untuk mengabdikan ilmunya di bidang bioteknologi bagi kemajuan desanya. 

Dengan pendekatan langsung ke lapangan, beliau mendampingi masyarakat dalam mengolah limbah peternakan menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Ketua Kelompok Tani Harkat Tani, Samijan, menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat, terutama dalam menekan pencemaran lingkungan akibat limbah ternak. 

“Program ini sangat positif. Dulu limbah hanya dibakar, sekarang bisa diolah menjadi pupuk. Ini jelas sangat membantu petani, apalagi sekarang produksi pupuk terus berjalan hingga tahun 2025,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Samijan menuturkan bahwa permintaan terhadap pupuk organik hasil produksi kelompok Harkat Tani terus meningkat. Saat ini, pupuk kompos tersebut telah tersebar ke beberapa kecamatan di sekitar Tuban. 

Di Kecamatan Singgahan, pupuk dimanfaatkan oleh perusahaan pembibitan tanaman hortikultura; di Kecamatan Parengan digunakan untuk pembibitan padi; dan bahkan Perhutani Parengan turut memanfaatkan pupuk ini sebagai bahan campuran dalam pembibitan tanaman hutan. 

Hal ini membuktikan bahwa kualitas pupuk hasil pelatihan telah memenuhi kebutuhan berbagai sektor pertanian dan kehutanan.

Melihat potensi besar dari kelimpahan hewan ternak dan banyaknya limbah yang dihasilkan, pada tahun 2020 Kelompok Tani Harkat Tani berhasil mendapatkan hibah dari pemerintah melalui jalur aspirasi masyarakat DPR-RI. Berbekal dukungan tersebut, kolaborasi pun terjalin antara kelompok tani dan Adi Rastono. 

Hasilnya, teknologi pembuatan pupuk kompos dari limbah organik kini diterapkan secara berkelanjutan dan menjadi praktik unggulan di desa tersebut.

Hingga kini, hasil pelatihan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi kelompok tani. Limbah yang dulunya dianggap sebagai masalah kini menjadi solusi yang membawa manfaat jangka panjang. 

Kegiatan ini juga telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan diberitakan melalui blog lokal Tuban sebagai bagian dari dokumentasi keberlanjutan program. 

Melalui kerja sama antara dunia pendidikan dan masyarakat, Desa Ngawun membuktikan bahwa pengelolaan limbah berbasis teknologi tepat guna dapat menjadi model pembangunan desa yang berkelanjutan. [*/al]

 

*: Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca blokTuban.com.